Powered By Blogger

Pages

Minggu, 09 Januari 2011

hidup dengan mode "part II"

di part 2 ini kita kembali memperbincangkan tentang pengalaman modeku,,

Entah mengapa aku suka sekali dengan mode, semua ini berawal dari salah satu teman sekaligus sahabatku. Dialah yang pertama kali memperkenalka aku dengan mode.karena dia dulunya adalah seorang model.

Sebelumnya aku memiliki pengalaman mode dalam hal acting. Akan tetatapi yang akan aku tulis di sini bukanlah pengalaman tersebut

Di saat aku memasuki kelas, setelah menyelesaikan ibadah sholat dhuha, temanku Anin memberi aku informasi ttntang lomba JEBENG THULIK CILIK. Dia meminta aku supaya aku ikut lomba pemilihan tersebut.dia yakin pasti aku berhasil. Akupun menanyakan apa saja syarat-syaratnya, yang paling terpenting adalah aku menanyakan “Apakah pada saat lomba ada sesi pertanyaannya?” dia menjawab,“jika untuk jebeng thulik cilik gag ada pertanyaannya yos.” Tetapi aku tidak terlalu percaya, karena biasanya pemilihan seperti itu menggunakan pertanyaan. Dia mengatakan,”jika kamu gag percaya pergi’o ae ke Mandala FM.” Di dalam pikiranku aku sangat ingin ikut lomba, karena ibuku dulu(tahun lalu) menyuruhku untuk ikut, tapi yang paling aku takutkan itu pertanyaan, kalau cat walknya gag masalah buat aku. Dulu di saat pemilihan PUTRA PUTRI KARTINI aku kalah karena ada pertanyaan (juara 4).

Setibanya di rumah jam 13.00, aku langsung bilang tentang informasi tersebut. Dan ibuku langsung menjawab,” ya est ikut’o, ini salah satu kesempatanmu!”

Aku dan ibuku pergi mengeluarkan sepeda motor untuk menuju ke Mandala. Untuk mengantisipasi aku membawa satu lembar foto. Tatapi di hati kecilku aku memiliki dua pilihan yaitu TIDAK IKUT or IKUT.

Di Mandala aku di beri formulir pendaftaran, aku menanyakan tentang sesi pertanyaan itu ada apa gag? Ternyata pihak Mandala tidak mengetahui secara mendalam. Pihak mandala memperkirakan ada sesi pertanyaan. untuk jaga-jaga aku pergi ke rumah Anin untuk meminjam buku tentang pariwisata Banyuwangi.

Di rumahnya aku memanggil-manggil gag ada yang keluar, maklumlah rumahnya Anin kan besar. Di saat aku sudah frustasi memanggil gag ada yang keluar. Ada seorang sopirnya yang keluar dan menanyakan keperluanku. Diapun memanggil Anin. Setelah Anin keluar aku menanyakan soal bukunya. Eh,, ternyata bukunya dipinjem sama Ajeng, terus aku meminta Anin supaya besok dibawa ke sekolah. Sebelum aku pulang, aku tanya siapa saja yang ikut dari SMP I Banyuwangi. Dia mengatakan,”cukup banyak. Salah satunya Gusta.” Gusta adalah temen sebangkuku di kelas.

Keesokan harinya aku menanyakan ke Gusta, “ Gus, kamu ikut jebeng thulik cilik?”

“Ya yos.” Gusta ikut karena di suruh sama Pak Syaiful Anwar. Pak Syaiful adalah salah satu jurinya. Untuk itu aku minta tolong Gusta supaya aku di daftarkan oleh Pak Syaiful juga.

Di waktu istirahat, aku dan Gusta mencari Pak Syaiful di kantor, di ruang data tapi gag ada juga. Karena di kedua tempat itu gag ada, aku dan gusta pergi ke TU di tengah perjalanan akhirnya ketemu juga. Dan dia bilang,“Nanti sepulang sekolah jangan pulang dulu, kita latihan.!”

Aku sudah gag sabar lagi untuk latihan. Hingga jam dinding merapat pukul 12.30 bel pulang berdering. aku dan Gusta duduk di depan kelas dulu, dan aku melihat Pak Syaiful.

“ Gus,,, Gus,,, itu pak Syaiful.”

Aku dan gusta menyusulanya. Di tengah perjalanan gusta tiba-tiba berhenti dan berbalik arah.

“ lo.. kok berhenti gus? Ayo!”

Dia berhenti karena di sana ada Ms. T. Ms. T adalah pacanya si Gusta. Di malu karena banyak temen-temennya si Ms. T.

He…he..he

Duh gara-gara itu tadi kita kehilangan jejak Pak Syaiful. Kami terus mencari dan sampailah di tempat parkiran guru. Di sana kami dipanggilnya. Katanya kita latihannya nanti sehabis anak RSBI keluar, karena Pak Syaiful masih ada jam mengajar. Untuk menunggunya aku sholat dhuhur dulu.

Hingga aku selesai sholat dan jam dinding pukul 14.30. Pak Syaiful belum ada batang hidungnya. Dan jam 14.45 temanku Joe dateng ke sekolah untuk mengikuti latihan juga. Aku sempat syiok (kaget) ternyata Joe ikut juga. Aku dan Gusta merasa nyesel kenapa tadi gag pulang dulu aja…

L

Dan akhinya bel pulangnya siswa RSBI berbunyi. Pak Syaiful keluar dan mengajak kami ke aula sekolah, kita biasa menyebutnya spilut. Di spilut kita latihan cuma 4 anak, yaitu : aku, Gusta, Joe, dan Tiara. Kita latihan selama 1 jam, karena Pak Syaiful juga ada acara. Meskipun 1 jam, untuk aku itu sudah lebih dari cukup.

Cuaca pada saat itu lagi mendung, dan lin (angkutan umum) gag ada nongol. Aku nunggu tukang lin sampai 15 menit baru nongol. Huh…. Hari ini aku sangatlah capek. Habis naik lin ini ntar aku masih jalan kaki lagi sekitar 900 meter. Setibanya di rumah aku langsung membantingkan tubuhku ke tempat tidur. Dan untungnya acara televisiku masih belum habis, acara televisi yang aku gemari yaitu Ftv. Aku nonton Ftv itu belajar juga lho, yaitu belajar acting. J

Di jumatnya kita latihan untuk latihan yang terakhir kalinya, karena lombanya besok sudah dimulai. Untungnya jam pelajaranku di jumat ini itu kosong semua.

He..he..he.. J

Besok kita lombanya di pukul 15.00. tapi jika kita ingin pulang dulu (gag sekolah) juga gag papa, karena sudah dibuatkan surat dispensasi dari sekolah.

Hari Sabtu aku dan Gusta tetep masuk sekolah, aku merasa rugi jika gag masuk sekolah.

Tiba-tiba gusta Tanya ke aku,”Yos kamu gag merasa takut (grogi)?”. “Gag kok. Kamu kalo grogi jangan dirasa’in.”

Jam 14.00 aku pergi ke salon untuk didandani sebagai THULIK. Jam 14.30 semua beres, dan tinggal pergi aja ke tempat acara (Pondok Wina). Ternyata di Wina sudah ada peserta yang lain. Tapi Gusta dan Joe belum juga dateng. Tapi tak apalah aku di sana sambil melihat anak SD catwalk (karena acara lombanya anak SD masih ada)

Di saat aku duduk, melihat anak SD, aku dihampiri oleh seorang panitia yang tadi malam sudah mengajari aku catwalk untuk mendata aku.

Setelah setengah jam menunggu Gusta datang, dan segera aku panggil dia.

Beberapa saat setelah pengumuman pemenang tingkat SD, semua peserta tingkat SMP di suruh menunggu atau mengantri di ruang tunggu. Untungnya aku dapet nomor 44, jadi aku dapat melihat peserta yang lainnya.

Setelah momor 43 aku siap-siap keluar dari ruang tunggu. Sebelum catwalk kita dipersilahkan untuk memperkenakalkan diri

“assalamualaikum wr.wb.”

“Namin kula Yosi Rizky Setiawan.”

“Kula sekolah teng SMPN I Banyuwangi.”

“Griyan kula teng dalan Kinibalu no 40.”

Perkenalan diriku, aku menggunakan bahasa jawa harena disuruh oleh ibuku, alasannya supaya kelihatan berbeda dari peserta lainnya. Dan aku tidak merasa kesusahan pada saat perkenalan diri, karena bahasa jawa adalah bahasa keseharianku dilingkungan rumahku.

Setelah itu aku mulai berjalan catwalk seperti yang diajarkan Mr. Syaiful.

Anehnya aku disaat aku melakukan catwalk, aku mulai grogi diakhir penampilan (pose terakhir mau pulang atau turun panggung) aku grogi karena aku melihat salah satu juri, entah kenapa bibirku gag bisa dibuat tersenyum.

Dan kerena hari hamper maghrib acara dihentikan dulu. Dan rencananya setelah maghrib Bupati Banyuwangi (Azwar Anas) menyaksikan acara ini. Tetapi waktu maghrib sudah habis dan acara sudah di mulai belum juga datang. Tetapi yang datang ialah wakilnya.

Acara ini masih panjang, dan di ruang tunggu masih ada peserta yang lainnya.dan mataku mulai gag kuat dimekarkan lagi. Pesereta tinggal 3 orang lagi aku siap-siap untuk mendengarkan pengumuman pemenagnya.

Para juri keluar dari ruang diskusi dan berdiri di panggung, jantungku mulai berdetak keras. Juri mengurutkan pemenang dari juara harapan II. Dan pada saat juri mengumumkan juara harapan I nomor peserta 44 dipanggil dan itu adalah nomorku. Meskipun aku mendapatkan JUARA HARAPAN I tak apalah yang penting sudah dapet juara, daripada pulang dengan tangan kosong. Dan akhirnya piala di rumah sudah memiliki teman. Dan aku terimasih kepada Mr. Syaiful yang dengan ihklas mengajari aku.

Kita harus mensyukuri nikmat (rizky) yang diberi Allah……

Ok….

Thank ya udah mbaca blogku…..

I say sorry,, if myblog have mistakes....

***J***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar